CARA NABI MENASEHATI BUAH HATI
07-October-2019

CARA NABI MENASEHATI BUAH HATI

Memberi petuah atau nasehat kepada seseorang merupakan salah satu upaya untuk membuat seseorang yang kita tuju tersebut menjadi tahu akan suatu hal dan bisa mempersiapkan dirinya, serta membuat dirinya dapat mengevaluasi diri jika sebelumnya ia telah melakukan sesuatu.


Hal inilah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW kepada dua orang anak. Nasehat dahsyat Nabi ini akhirnya membuat dua orang anak tersebut menjadi pemimpin dunia yang kita kenal bernama Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Umar.


Dulu ketika Nabi wafat, usia Abdullah bin Abbas baru menginjak 13 tahun dan usia Abdullah bin Umar baru menginjak 21 tahun. Dengan demikian, kita bisa mengetahui bahwa Nabi berinteraksi dengan Abdullah bin Abbas di rentang usia anak-anak sampai remaja. Sementara Abdullah bin Umar di rentang usia anak-anak sampai dewasa.


Apa saja nasehat Nabi yang beliau sampaikan kepada mereka berdua? Dan bagaimana beliau menyampaikan nasehatnya tersebut?


Pertama, Nabi SAW menyampaikan hal ini kepada Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma, 


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كُنْتُ رَدِيفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا غُلَامُ أَوْ يَا غُلَيِّمُ أَلَا أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهِنَّ فَقُلْتُ بَلَى فَقَالَ احْفَظْ اللَّهَ يَحْفَظْكَ احْفَظْ اللَّهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ تَعَرَّفْ إِلَيْهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ وَإِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اللَّهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ قَدْ جَفَّ الْقَلَمُ بِمَا هُوَ كَائِنٌ فَلَوْ أَنَّ الْخَلْقَ كُلَّهُمْ جَمِيعًا أَرَادُوا أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَكْتُبْهُ اللَّهُ عَلَيْكَ لَمْ يَقْدِرُوا عَلَيْهِ وَإِنْ أَرَادُوا أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَكْتُبْهُ اللَّهُ عَلَيْكَ لَمْ يَقْدِرُوا عَلَيْهِ وَاعْلَمْ أَنَّ فِي الصَّبْرِ عَلَى مَا تَكْرَهُ خَيْرًا كَثِيرًا وَأَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا


Dari Ibnu Abbas dia berkata: Aku dibonceng Nabi shallallahu alaihi wasallam dan beliau berkata, “Nak, aku akan mengajarimu beberapa kalimat, semoga Allah memberimu manfaat dengannya.” Aku berkata: Ya Nabi berkata, “Jagalah Allah, Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, kamu akan menjumpai Nya ada di hadapanmu. Kenalilah Dia dalam keadaan lapang, Dia akan mengenalimu di waktu sempit. Jika kamu minta, mintalah kepada Allah. Jika kamu minta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Pena telah kering terhadap semua yang ada, maka jika seluruh makhluk ingin memberimu manfaat (menolongmu) dengan sesuatu yang tidak ada dalam takdir Allah untukmu, mereka tidak akan sanggup melakukannya. Dan jika mereka ingin membahayakan dirimu dengan sesuatu yang tidak ada dalam takdir Allah padamu, mereka tidak akan sanggup melakukannya. Ketahuilah, sesungguhnya dalam kesabaran terhadap hal yang tidak kamu sukai ada banyak sekali kebaikan. Sesungguhnya kemenangan datang bersama dengan kesabaran. Sesungguhnya solusi datang bersama dengan kesulitan. Dan sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi, dia berkata: hasan shahih)


Kedua, tentang nasehat Nabi SAW untuk Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma,


عن مُجَاهِدٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرْ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ


Dari Mujahid, dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memegang pundakku dan beliau bersabda, “Jadilah kamu di dunia ini seakan seorang yang asing (pengembara) atau penyeberang jalan.” Mujahid berkata: Dan Ibnu Umar berkata, “Jika kamu berada disore hari, jangan menunggu hingga pagi hari. Dan jika kamu berada di pagi hari, jangan menunggu hingga sore hari. Manfaatkan sehatmu sebelum datang sakitmu dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Bukhari).


Nasehat ini disampaikan ketika Nabi SAW sudah berada di Madinah. Usia Abdullah bin Abbas ketika di Madinah adalah 3 – 13 tahun. Sementara usia Abdullah bin Umar 11 – 21 tahun. Jadi jelas bahwa nasehat untuk Abdullah bin Abbas adalah bentuk nasehat untuk anak-anak. Sedangkan nasehat untuk Abdullah bin Umar adalah bentuk nasehat untuk remaja dan dewasa.


Kini, mari kita rasakan suasana dan cara Nabi menyampaikan nasehat untuk dua anak dengan usia berbeda tersebut!


Abdullah bin Abbas dinasehati Nabi saat sedang dibonceng di belakang Nabi yang sedang mengendarai kendaraan. Suasananya sangat indah, santai dan penuh kenyamanan. Seorang anak cenderung menikmati suasana berkendara seperti ini, apalagi kendaraan yang ditungganginya itu berupa seekor binatang. Ini adalah sebuah momentum mahal yang seringkali terlewatkan oleh orangtua.


Momentum berdua di atas kendaraan merupakan momentum yang tepat untuk memasukkan nilai kepada anak-anak. Sayangnya, perjalanan seringkali hanya dibalut dengan kumpulan pita tanpa suara. Atau jika ada suara, adalah suara yang tanpa makna.


Suasana yang menyenangkan menjadi momentum yang sangat tepat untuk memberi mereka nasehat. Dan inilah salah satu penyebab mandulnya nasehat orangtua hari ini. Karena nasehat itu seringkali hadir dalam suasana penuh amarah dan menegangkan. Jika demikian, bagaimana bisa nasehat yang kita berikan menembus dinding hati anak-anak kita?


Lain halnya dengan Abdullah bin Umar. Ia dinasehati Nabi dengan disentuh pundaknya. Sebuah kontak fisik yang selalu memberikan kenyamanan dan kedekatan bagi anak-anak. Terutama usia remaja atau dewasa yang terasa lebih jauh dari orangtua karena merasa telah besar. Kedekatan dan kenyamanan itu sangatlah mahal. Dan ini merupakan kunci rahasia betapa nasehat Nabi yang sangat tajam dan jitu tersebut mampu menembus dinding hati yang tebal sekalipun. Nabi memang sangat ringan menyentuhkan tangannya di bagian fisik manapun dari anak-anak yang dijumpainya.


Sentuhan fisik orangtua bagi anak-anaknya akan memberikan kenyamanan dan kedekatan. Jadi, jangan pelit menyentuh mereka walaupun mereka sudah beranjak dewasa.


Itulah beberapa cara Nabi SAW menguntai nasehat kepada dua anak yang berbeda usia dengan lisan, suasana, dan cara penyampaiannya. Semoga kita bisa mengikuti jejak beliau dalam membangun komunikasi harmonis kepada anak, agar kelak mereka dapat tumbuh dewasa menjadi pribadi yang kuat, hebat dan bermanfaat seperti sosok Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Umar. Aamiin yaa robbal alamin.

Update Lainnya

Penyaluran Zakat Fitrah di Riau

Penyaluran Zakat Fitrah di Riau

Riau, Tim Mizan Amanah be

Penyaluran Zakat Fitrah di Oku Timur

Penyaluran Zakat Fitrah di Oku Timur

Oku Timur, Tim Mizan Aman

Penyaluran Zakat Fitrah di Magelang

Penyaluran Zakat Fitrah di Magelang

Magelang, Tim Mizan Amana

Penyaluran Zakat Fitrah di Balikpapan

Penyaluran Zakat Fitrah di Balikpapan

Balikpapan, Tim Mizan Ama

Komentar

CS

Mizan Amanah

+6282112409497

CS 1 Mizan Amanah

+6285173843202